Wah bagi Ibunda dengan bayi yang
memiliki usia atau umur yang berada di bawah 1 tahun maka memiliki risiko
terhadap demam berdarah dengue yang lebih tinggi (DBD), lho! Oleh seba itu, Ibunda disarankan mampu
teliti pada gejala-gejala yang terjadi di awal.
Dengue hemorrhagic fever ialah penyakit yang biasanya terjadi pada
negara beriklim tropis, contohnya yaitu Indonesia. Penyakit yang kemudian
disebut DBD ini diakibatkan karena virus dengue yang mampu menginfeksi manusia
dari adanya gigitan nyamuk yaitu A.
aegypti. Semua orang mampu terkena penyakit ini, tidak terkecuali
yang terjadi pada bayi serta anak-anak.
Pada saat ini belum terdapat metode pengobatan yang
secara spesifik mampu dalam mengobati maupun menangani DBD. Penanganan yang
kemudian diberikan akhirnya bertujuan dalam rangka mengurangi gejala ataupun
mencegah komplikasi yang terjadi, serta dalam hal membantu tubuh untuk melawan adanya
virus dengue sehingga mampu sembuh secara alami.
Penanganan
terhadap munculnya ciri demam berdarah pun sebaiknya dapat dilakukan di rumah sakit terdekat
berdasarkan pemantauan dari dokter yang
bertugas, hingga kemudian kondisi yang terjadi pada bayi semakin membaik. Jika dokter
kemudian mengijinkan akhirnya si kecil untuk dirawat di rumah, maka Ibunda sebaiknya
melakukan beberapa hal terkait penangannya berikut ini yaitu diantaranya:
a.
Memastikan si kecil
tidak sampai kekurangan adanya cairan hingga menyebabkan terjadinya dehidrasi.
Jadi, Ibunda diharapkan berikan asupan cairan secara cukup sering dari asupan
biasanya. Bayi usia 6 bulan ke bawah tentunya diperbolehkan untuk meminum
ASI maupun konsumsi susu formula. Air putih mampu diberikan secara berkala
ketika usia si kecil sudah di atas usia atau umur 6 bulan.
- Dalam meredakan demamnya, Ibunda pun dapat memberikan
obat penurun demam yang biasanya diresepkan oleh dokter.
- Lalu dapat pula dengan memastikan si kecil cukup
istirahat setiap harinya juga setelah keadaan telah memulih sekalipun.
Satu-satunya
cara yang cukup efektif dalam rangka mencegah bayi tersebut terkena ciri demam
berdarah melalui kegiatan menghindari atau menjauhka dari adanya gigitan
nyamuk, serta melalui pemberian vaksin yang utamanya mampu melindungi bayi dari
datangnya virus dengue. Vaksin dengue kemudian direkomendasikan bagi
anak-anak yang memiliki usia atau umur 9-16 tahun.
Dalam
menjauhkan si kecil dengan kemunculan dari nyamuk penyebab DBD, Ibunda pun
dapat melakukan beberapa hal seperti berikut:
- Jangan lupa untuk mengoleskan keterdapatan obat
anti nyamuk dengan kandungan DEET 7-20 persen, picaridin,
atau IR3535. Sehingga obat ini dapat digunakan untuk bayi dengan umur atau
usia 2 bulan ke atas.
- Ibunda dapat memakaikan si kecil dengan kostum berupa baju
dengan bahan dasar katun longgar
yang sekiranya menutupi tubuh hingga pada bagian kaki dan tangannya.
- Memasang pula jaring-jaring yang berupa antinyamuk
maupun kelambu di tempat tidur maupun stroller-nya.
- Memasang pula jaring-jaring antinyamuk pada ornamen
rumah seperti jendela dan pintu sehingga nyamuk tidak bisa masuk ke dalam
rumah.
- Ibunda jangan lupa pula dalam hal membersihkan tempat
penampungan air, seperti bak mandi, talang air, vas bunga dan tempat
penampungan air minum, minimal seminggu sekali. Setelah dibersihkan,
jangan lupa untuk menutup tempat-tempat penampungan air tersebut.
- Tak lupa untuk selalu membuang sampah yang dapat
menampung air, contohnya plastik dan botol bekas, agar nyamuk tidak
bertelur di situ.
Jika
kondisi si kecil justru semakin memburuk setelah demamnya turun, Ibunda jangan
menunda untuk segera mungkin membawa si buah hati kembali ke dokter. Periode
kritis pada ciri demam berdarah sering kali juga terjadi disaat suhu tubuh mengalami penurunan setelah fase demam.
Kondisi ini pun kemudian membutuhkan adanya pemantauan serta perawatan tim
medis seperti dokter anak di rumah sakit.
0 comments:
Post a Comment