Assalamualaikum
Hai Sisters! Apa
kabar?
Buat yang baru gabung
di blog ku ini, selamat datang!
Okay! Kali ini aku
mau sharing aja tentang pengalamanku dalam dunia beauty blogger. Sister brother
yang sudah menjadi blogger pasti udah tau tentang masalah ini, yaitu foto
memoto. Yaitu pentingnya foto produk dalam dunia blogging.
Jadi, salah satu hal
yang penting untuk diketahui, dipahami dan kalau bisa dikuasai dalam dunia
blogging (apalagi niche beauty) yaitu tentang bagaimana menampilkan foto atau
gambar produk yang terbaik untuk ditampilkan dalam blog. Influencer pasti paham
nih, karena setiap pekerjaannya pasti butuh foto untuk diperlihatkan pada
followernya. Nah, foto atau gambar yang estetik ini pastinya akan memikat mata
lebih banyak orang daripada foto yang tidak estetik. Bener gak? Tapi di sini aku mau fokuskan ke foto produk saja ya.
Di sini aku bukan mau
ngajarin gimana caranya bikin foto yang bagus lho ya, tapi aku mau sharing aja
bagaimana prosesku belajar dari yang plonga-plongo masalah foto produk sampai
sekarang yang mulai mikirin foto produk yang aku punya ini udah layak tayang ke
public atau belum. Kedengarannya kaya insecure sama hasil sendiri ya, tapi itu
karena hasil dari proses pengen upgrade diri saja kok.
Kemudian, setelah beberapa saat belajar, beginilah hasil sebelum dan sesudah aku mendapat ilmu tentang per-foto produk-an. Ini saja masih sangat jauh dari kata bagus dan masih harus banyak belajar lagi dari blogger yang lebih mumpuni.
(sebelum mengenal flatlay)
(proses, awal-awal masa mempelajari flatlay)
(mulai memakai alas)
(mencoba beberapa macam gaya, 1 foto dengan banyak produk)
(mulai berani pakai aksesoris yang banyak)
(mulai mencoba foto produk yang tidak "lay", dengan memanfaatkan cahaya dari bayangan yang ada dan pemakaian aksesori yang lebih sedikit)
Oke, bagaimana menurut teman-teman? Perbedaannya keliatan banget gak? Atau masih mirip dengan kualitas yang sebelumnya?
Mari kita mulai!
Pertama kali aku
masuk dunia beauty blogger, foto yang aku unggah itu sangat asal-asalan. Di pikiranku
dulu itu adalah, yang penting reviewnya aja, fotonya gak usah. Atau yang
penting kelihatan nama produk dan kemasannya aja, gak perlu bagus-bagus
palingan gak dilihat. Jadi sama sekali gak mikirin foto itu bakalan sedikit
atau banyak bakalan berpengaruh pada kunjungan orang ke blog. Bisa dilihat ya gimana bentukan fotoku dulu itu, cuma blejet produk itu doang.
Setelah itu banyak
sekali beauty blogger yang fotonya (di instagram) sangat bagus, tata letaknya
sempurna, propertinya match dengan produknya dan hasilnya sangat enak
dipandang. Bahkan bikin aku ingin melihat foto lain dari beberapa blogger
tersebut. Nah, dari situ mulai ada kepengenan untuk meng-upgrade foto produk
yang ada di blog dan media sosialku. Tapi aku jiper nih, karena berpikir pasti
mereka pake kamera yang bagus, propertinya mahal-mahal, punya studio sendiri,
lightingnya mahal dan lain sebagainya.
Kemudian aku gabung
dalam group sharing online yang diadakan oleh Beautiesquad dengan narasumbernya Rahma Brilianita, yang membahas cara membuat flatlay yang estetik. Setelahnya, aku mulai
mengaplikasikan ilmu yang aku dapatkan secara perlahan. Dari mulai menyiapkan
perlengkapannya. Apa saja sih yang harus disiapkan?
KAMERA DAN CAHAYA
Kamera yang aku
maksud adalah kamera yang ada pada hp ku sendiri ya. Bukan kamera profesional, aku juga pernah foto produk pakai kamera profesional, tapi hasilnya tidak aku tampilkan di sini. Jadi foto yang aku tampilkan di bawah ini semuanya memakai kamera hp android. Hp android
yang aku gunakan ini adalah Xiaomi Redmi 4a (semoga gak salah) yang sudah aku
gunakan selama 3 tahun lebih, sampai sekarang aku foto produk juga pakai kamera
dari hp ini.
Setelah aku ikut
sharing online itu ada perbedaan dalam cara mengambil foto. Perbedaannya
adalah, dulu sebelum mengetahui menu yang ada dalam setting kamera, aku Cuma asal
jepret-jepret saja. Yang penting semua kemasan full tertangkap kamera. Tapi,
sekarang aku mulai menggunakan menu HDR dalam setiap foto yang aku ambil.
HDR sendiri menurutku
membuat hasil foto lebih tajam, lebih focus, detail produk dan tulisan lebih
terlihat jelas. Minusnya, kalau cahaya tidak tersebar dengan rata, hasil dari
fotonya juga akan tidak bagus. Ini gunanya kita perlu memiliki aplikasi untuk
mengedit foto.
Untuk pencahayaan,
aku tetap akan menyarankan untuk foto pada waktu pagi hari atau sore hari. Kecuali
memang kamu punya budget khusus untuk beli lighting, malah lebih bagus karena
bisa ambil foto tanpa memikirkan jam tayangnya matahari.
Aku biasanya
mengambil foto di teras depan rumah, dengan alas meja atau kursi dan dengan
bantuan cahaya matahari yang baru terbit atau yang sudah mau tenggelam. Jadi
cahayanya masih bagus dan bisa menghasilkan bayangan karena teras rumahku ada
tiang dan beberapa tanaman.
Bayangan yang dihasilkan juga bisa kaliam gunakan sebagai pemanis dalam foto lho.
(tempat foto, teras. waktu foto, pagi atau sore hari. alas foto, meja atau kursi)
(hasil foto dengan alas meja)
(lokasi, teras. alas di meja dan di atas baju outer. menggunakan bayangan dari tiang. waktu pengambilan foto pagi hari.)
PROPERTI FOTO
Properti di sini
adalah perlengkapan yang sederhana. Yaitu alas dan aksesoris.
Untuk alas sendiri
aku memiliki beberapa jenis alas. Yaitu alas kain, bisa kain apa saja, bisa
beli sesuai dengan warna yang kalian inginkan. Selain itu adalah alas anti air, hijab dengan bahan kain kaos,
kertas kalender, meja dan kursi. Yas, itu adalah alas yang biasa aku pakai
untuk mengambil foto produk.
(alas meja)
Kalau temen-temen
belum punya alas untuk foto, pakai apa saja yang ada di rumah kalian. Bisa kain
polos, kertas kalender (pakai baliknya, biasanya kan baliknya putih polos),
bisa pake jilbab (jilbab ibunya juga boleh), gorden, meja, kursi, lantai,
tanah, rumput, kayu, nampan, piring, gelas dan lain sebagainya. Banyak sekali
benda sekitar yang bisa kalian jadikan alas foto. Gak harus yang lebar atau
luas banget, bisa yang lebih besar sedikit dari produk foto yang kalian pakai.
(alas kertas kalender bagian belakang dan properti centong kayu)
(background dan alas, hijab bahan kain kaos)
Setelah itu adalah
aksesoris. Aksesoris tidak perlu yang aneh-aneh, gak perlu beli terlebih dahulu
kecuali memang kalian menyediakan dana khusus. Kalau di rumah kalian ada
bolpoin, tas kecil, tatakan cangkir, cangkir motif, buku, anting-anting,
gelang, topi, kacamata, bunga kering, kancing baju, gantungan kunci, benang,
jarum pentul warna-warni, daun kering, boneka kecil, jam tangan, dompet, dan
lain sebagainya. Bahkan makanan dan minuman ringan juga bisa dijadikan property
foto lho.
(properti: anting, kacamata, buku, cangkir, earphone)
(properti baju, bunga kering. alas foto, hijab kain kaos)
APLIKASI EDIT FOTO
Aku pribadi
menggunakan beberapa aplikasi untuk mengedit foto yang aku ambil. Gunanya apa
sih aplikasi editing ini?
Aplikasi yang aku
pakai adalah Snapseed dan Lightroom CC. Kedua aplikasi itu bisa kalian
dowonload di playstore kalian masing-masing. Gratis kok, maksudnya gak perlu
premium kalau mau pake nya, karena sudah cukup lengkap untuk edit foto produk.
Kenapa sih perlu
diedit fotonya? Karena gini sister, foto yang kita ambil itu bisa saja hasilnya
akan kurang bagus. Kurang bagusnya adalah, warna kemasan produk bisa saja hasil
di kamera sedikit berbeda dengan warna aslinya. Cahaya yang ditangkap kamera
bisa saja kurang terang atau terlalu terang. Bahkan kita perlu edit hanya untuk
crop saja, jadi agar hasil foto lebih focus ke produk, memotong foto juga akan
diperlukan.
Jadi pada intinya,
aplikasi editing ini dimanfaatkan untuk sebisa mungkin memberikan hasil yang
real. Jadi apa yang ada di foto sesuai dengan barang asli yang dilihat oleh
mata kita, baik itu dari segi warna kemasan dan produknya, besar kecil
ukurannya dan lain sebagainya. Jadi meminimalisir komentar negatif (wah ternyata jauh
beda sama yang di foto ya). Juga yang gak kalah penting, untuk memberikan watermark, biar foto kalian gak diambil pihak yang tidak bertanggung jawab..
(atas-sebelum edit. bawah-sesudah edit)
Nah itu tadi hasil
pengalamanku yang mencoba mengaplikasikan ilmu yang aku dapat dari sharing
online mengenai cara bikin foto produk yang lebih bagus. Gimana sisters? Cukup
jelas belum?
Semoga sharing ku
kali ini lebih bermanfaat lagi ya untuk teman-teman semuanya. Semoga juga
temen-temen yang mulai pengen bikin foto produk sendiri baik itu untuk
blogging, untuk jualan atau untuk koleksi pribadi bisa lebih sukses kedepannya.
Jangan lupa untuk
reviewku tentang produk kecantikan yang mungkin kalian juga suka dan jangan
lupa mampir lagi ya, see you!!!
Terimakasih
Wassalamualaikum.
Huaa, inspirasi banget buat aku yang lagi buntu foto produk. Huhu.
ReplyDeleteCahaya matahari adalah koentji!
ReplyDeleteKalau ga pakae cahaya matahari, misal mau indoor lighting jg menentukan lho.
Eh tapi aku dari dulu pingin belajar flatlay, malah ga jalan karna ribet Akhirnya skrg tiap foto produk simple2 aja yang penting ga cuma wacana hahahaa